Pemerintah Terus Mendorong Industri Komponen Kendaraan Dalam Negeri

From Morphomics
Revision as of 00:27, 10 July 2020 by Eyekaren66 (talk | contribs) (Created page with "Produksi industri menyusut 1,2 persen pada Januari dari bulan sebelumnya, menurut Statistik Korea. Pada 2008, untuk pertama kali dalam sejarah industri otomotif nasional, pasa...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Produksi industri menyusut 1,2 persen pada Januari dari bulan sebelumnya, menurut Statistik Korea. Pada 2008, untuk pertama kali dalam sejarah industri otomotif nasional, pasar domestik lagi-lagi mencetak rekor baru penjualan 603.774 unit kendati tengah terjadi krisis keuangan global. Dalam perkembangan selama beberapa tahun ini, tingkat konsumsi semen Indonesia meningkat drastis di bagian ekspor tersebut. Beberapa merek mobil yang memberikan kontribusi besar bagi penjualan Indomobil di Indonesia, antara lain Nissan Grand Livina, Suzuki APV dan Suzuki Carry-Futura.
Di samping hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan usulan berbagai fasilitas insentif lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan industri otomotif, antara lain tax holiday, tax allowance, Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP), Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dan dalam waktu dekat akan dikeluarkan insentif super deductible tax. Dengan jumlah tersebut, Jerman menghabiskan 37 persen dana investasi dari industri cuma untuk mengembangkan kendaraan dan perangkat mobilitas.
Apalagi produksi dan penjualan otomotif nasional yang sejak tahun 2013 mencapai rata-rata di atas 1,2 juta unit per tahun. Tujuan dari GIIAS adalah untuk lebih mengukuhkan pelaksanaan Pameran Otomotif Indonesia di panggung Dunia, dengan menjadi bagian dari Pameran Otomotif internasional GIIAS dapat menjadi ajang yang menunjukkan industri Otomotif Indonesia pada dunia, ungkap Ketua Umum GAIKINDO, Yohanes Nangoi.
Sebagai pembanding, Thailand, selaku kompetitor terdekat Indonesia , bisa merakit 2 juta unit mobil, di mana setengahnya untuk kebutuhan ekspor. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan target ekspor otomotif sebesar 350 ribu unit tahun ini. Industri kendaraan sangat menentukan karena akan memberi dampak langsung dan berkelanjutan terhadap industri lainnya, sehingga apabila industri mobil di Indonesia terus berkembang akan ada sekian ratus ribu industri lainnya yang ikut berkembang.

Ceruk pasar yang besar itu akan tetap besar jika pemain industri otomotif menjadi pelakon utama. Faktor biaya produksi untuk tenaga kerja terbukti bukan menjadi aspek penghambat peningkatan produktivitas dan output industri ini. GIIAS adalah sebuah ajang otomotif berskala internasional yang merupakan bagian dari rangkaian pameran otomotif dunia dibawah naungan Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA), setara dengan Tokyo Motor Show, Paris Motor Show, Frankfurt Auto Show, maupun Geneve Motor Show,” papar Airlangga.

Pameran otomotif tahunan ini menghadirkan berbagai macam produk kendaraan terbaru yang didukung teknologi terkini dari vendor kelas dunia. Peluang ekspor mobil produksi Indonesia seiring juga adanya perjanjian perdagangan bebas dengan Australia. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat.

Berbagai upaya tersebut diyakini akan menciptakan industri otomotif yang berdaya saing di kawasan, bahkan secara global. PT Garuda Mataram Motor ATPM untuk Audi dan VW Caravelle, PT Nasional Motor Company juga memegang keagenan merek Mazda dan Hino, kemudian PT Daimler Chrysler Indonesia untuk merek Mercedes, Chrysler dan Jeep. Namun, pesatnya minat investor asing untuk berinvestasi di sektor otomotif ini tidak terlepas dari prospek permintaan kendaraan bermotor di dalam negeri.
https://www.vingle.net/posts/3029407 masih perlu penguasaan teknologi mesin bakar yang sampai saat ini belum dikuasai Indonesia. Menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015, Pemerintah Indonesia ingin membuat Indonesia menjadi pusat regional untuk produksi mobil-mobil LCGC. Hingga akhir 2018, Semen Indonesia menargetkan penjualan ekspor sebesar 3,2 juta ton.
Walaupun saat ini neraca perdagangan Indonesia masih defisit namun nilainya mulai mengecil, hal ini menunjukkan bahwa ditahun-tahun mendatang makin banyak produk Indonesia yang makin kompetitif di pasar Cina. Dan meskipun angka penjualan mobil dalam negeri telah stagnan dalam sejumlah tahun terakhir (fenomena yang seringkali dikaitkan dengan perkembangan daya beli negara yang suram) masih ada tidak sedikit ruang untuk perkembangan penjualan mobil di Indonesia di masa depan.
Importir terbesar otomotif Indonesia adalah Filipina yaitu 26%, Thailand 14% dan Jepang 8%. Top 10 importir kendaraan Indonesia setelah Filipina, Thailand, Jepang adalah Arab Saudi, Vietnam, Malaysia, Meksiko, Singapura, Pakistan dan AS. Kolaborasi aktif antara pelaku industri dan pemerintah inilah yang diharapkan membuat industri otomotif nasioal berjaya di pasar lokal, regional maupun global.